IQNA

Hujjatul Islam Hosseini:

Keajaiban Alquran tentang Keruntuhan Pasti Rezim Zionis

12:30 - April 10, 2024
Berita ID: 3479900
IQNA - Seorang peneliti Alquran yang memaparkan bukti-bukti mukjizat Alquran dalam berbagai surah, khususnya surah Al-Isra, menggambarkan kehancuran rezim Zionis sebagai suatu hal yang pasti berdasarkan ayat-ayat yang tanda-tandanya juga telah jelas saat ini.

Menurut Iqna, Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Abdullah Hosseini, seorang peneliti Alquran dan ulama, dengan mengkaji mukjizat matematika Alquran, khususnya pada surah Al-Isra dan Al-Kahfi, berkeyakinan bahwa mengingat mukjizat Alquran ini, kita dapat menyimpulkan bahwa kehancuran rezim Zionis sudah pasti. Menurut dia, tanda-tanda kemerosotan tersebut sudah terlihat. Ia juga menjawab kritik yang dilontarkan oleh beberapa peneliti mengenai topik mukjizat Alquran dan ramalan semacam ini. Detail wawancara IQNA dengan peneliti Alquran ini adalah berikut ini:

Iqna - Dalam pembahasan anda mengenai kehancuran rezim Zionis dari sudut pandang Alquran dan ramalannya dalam Alquran, terlebih dahulu anda membahas tentang keajaiban matematika Alquran. Bolehkah anda memberikan pengantar mengenai hal ini?

Seperti yang Anda sebutkan, perlu disebutkan pendahuluan terlebih dahulu, dan pendahuluan ini pertama-tama harus dimulai dari jumlah mukjizat Alquran atau, lebih jauh lagi, dari mukjizat-mukjizat dalam Alquran dan aspek-aspek tersembunyi dari kitab ilahi ini.

Saya harus menekankan bahwa menurut banyak orang, Alquran mempunyai aspek eksternal dan internal. Alquran tidak hanya merupakan mukjizat dalam segi tuturan, namun juga merupakan mukjizat dalam segi gambar baik dari segi retorika, tulisan, angka, ilustrasi dan seni sastra. Berbagai aspek mukjizat dalam Alquran telah dijelaskan dalam berbagai kitab sejak zaman kuno, dan dalam beberapa tahun terakhir, aspek-aspek tersebut lebih banyak dibahas dibandingkan masa lalu. Terkait dengan mukjizat numerik Alquran, kita harus mengenal kemunculan angka dan huruf.

Imam Ali (as) mengatakan bahwa semua kitab samawi terangkum dalam Alquran, dan seluruh Alquran ada di surah Hamdalah, dan seluruh surah Hamdalah ada di Bismillah, dan seluruh Bismillah ada di Ba’ Bismillah, dan saya adalah titik di bawah Ba’ Bismillah.

Iqna: Berdasarkan pendahuluan ini, apakah Alquran dapat dianggap mempunyai mukjizat dalam jumlah?

Huruf dan angka digunakan dengan cara yang diperhitungkan dalam Alquran. Misalnya pada dua surah yang diawali dengan huruf muqatta’ah dan huruf ini diakhiri dengan Qaf, yaitu surah Asy-Syura dan surah Qaf, huruf Qaf digunakan sebanyak 57 kali. Sedangkan jumlah ayat pada salah satu surah ini 2,5 kali lipat dari surah lainnya, maka huruf Qaf digunakan sama rata. Permasalahan ini bukan suatu kebetulan, karena dimanapun Allah menyebut Nabi Luth (as) dalam Alquran, Dia mengungkapkannya sebagai kaum Luth, namun dalam surah Qaf, Dia menggunakan ungkapan "Ikhwan Luth" dan jumlah Qafnya adalah sama.

Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menyangkal mukjizat-mukjizat Alquran secara numerik dan literal, yang telah Allah tentukan dalam Alquran bahwa Dia menguji Ibrahim (as) dengan kalimat (QS. Al-Baqarah: 124) dan mengajari Adam nama-nama Ilahi (QS. Al-Baqarah: 31), menunjukkan pentingnya Huruf dan kata.

پیشبینی قطعی زوال رژیم صهیونیستی با استفاده از اعجاز عددی قرآن

Iqna - Berdasarkan keajaiban angka ini, apakah mungkin memprediksi kehancuran rezim Zionis berdasarkan Alquran?

Sebagaimana telah dikatakan, Allah swt juga telah berfirman di dalam Alquran dalam bahasa matematika dan huruf. Untuk memanfaatkan keajaiban numerik Alquran dan memprediksi keruntuhan rezim Zionis, maka perlu memperhatikan prediksi Alquran sebelumnya dalam bentuk matematika.

Hal-hal yang kini telah terwujud dan bersifat historis, dan berdasarkan ramalan tersebut dapat digali suatu rumusan untuk memahami ramalan Alquran lainnya. Misalnya dalam surah Ar-Rum ayat satu sampai empat surah ini diramalkan akan kalahnya bangsa Persia melawan Romawi.

غُلِبَتِ الرُّومُ ﴿۲﴾ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ ﴿۳﴾ فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ ﴿۴﴾:

“Telah dikalahkan bangsa Rumawi, Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, Dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman”. (QS. Ar-Rum: 2-4) Kata "Bidh’i" dalam bahasa Arab mengacu pada angka dari 3 sampai 6. Dalam surah ini, jika kita menghitung dari kata " Bidh’i" hingga "Hum", kita memiliki 6 kata, dan nyatanya, bangsa Romawi kembali mengalahkan bangsa Iran setelah 6 tahun.

Sehubungan dengan surah Al-Kahfi, kita juga dapat melihat pada ayat 25 surah ini:

وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِائَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعًا

“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).”

Sekilas kita mungkin terkejut dengan pernyataan Alquran ini, namun nyatanya perhitungan ini benar menurut tahun lunar dan matahari, sebelum menyebutkan angka 300 dalam surah Al-Kahfi, pada ayat 9 sampai 25, surah ini mengupas bahasan Ashabul Kahfi, jika dihitung jumlah katanya, dari awal ayat 9 "Am Hasibta" sampai awal ayat 25 yakni "Walabitsu fi Kahfihim", terdapat 300 kata, yang merupakan jumlah yang sama yang disebutkan setelah Kahfihim.

Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan kaidah bahwa di mana pun Allah swt menggunakan suatu angka, Dia telah menggunakan jumlah huruf dan kata yang sama sebelum angka tersebut, atau bahwa ayat dan kata tersebut secara alfabetis sama dengan angka yang sesuai dengan ayat tersebut. Dengan formula ini, kita telah memperkirakan kemunduran rezim Zionis dan mengetahui hubungannya. (HRY)

 

4208554

captcha