IQNA

Surah-Surah Alquran/ 27

Kisah Kegagalan Kekayaan dan Kekuasaan melawan Allah swt

13:08 - August 28, 2022
Berita ID: 3477228
TEHERAN (IQNA) - Berbagai arus sepanjang sejarah telah mencoba untuk melawan arus ilahi dengan mengandalkan kekuatan atau kekayaan mereka, tetapi apa yang tersisa dari masa lalu menunjukkan bahwa baik kekuatan penindas maupun kekayaan orang kaya tidak dapat menahan kekuatan ilahi.

Surah ke dua puluh delapan Alquran disebut Al-Qasas. Surah Makkiyah ini adalah surah ke-49 yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (saw). Surah Al-Qasas dengan 88 ayat berada di juz ke-20.

Alasan penamaan surah ini dengan Al-Qasas adalah mengupas kisah-kisah yang berkaitan dengan beberapa nabi. Kelahiran Nabi Musa, pernikahannya dengan putri Nabi Syu’aib (as), pertarungan Nabi Musa dengan Firaun, kisah Qarun dan alasan orang-orang musyrik Makkah untuk tidak percaya kepada Nabi (saw) adalah beberapa topik dari surah Al-Qasas.

Allamah Thabathabai menyebut tujuan utama surah Al-Qasas untuk menjelaskan janji kemenangan bagi orang-orang beriman yang merupakan kelompok kecil di Makkah sebelum berhijrah ke Madinah dan hidup dalam kondisi yang paling sulit, dan bahwa Allah telah memberkati mereka dan dengan memenangkan para firaun zamannya, akan memberi mereka kekuatan di bumi; Untuk tujuan ini, menceritakan kisah Nabi Musa sejak lahir hingga kemenangan atas Firaun.

Surah ini, yang diturunkan selama masa kesulitan dan penderitaan umat Islam, membandingkan hidup mereka dengan kesulitan Bani Israil dalam perang Firaun dan menjanjikan mereka kemenangan, kekalahan para tiran, dan mewarisi bumi.

Dalam surah ini dikisahkan kisah-kisah dari kelahiran Nabi Musa hingga kenabiannya dan perjuangannya melawan Firaun dan menyelamatkan Bani Israil dari pelemahan, serta kezaliman Qarun dan nasibnya yang pahit.

Di bagian lain surah Al-Qasas, menceritakan kisah Qarun, yang menjadi sombong dengan mengandalkan ilmu dan kekayaannya dan menemukan nasib seperti Firaun. Tafsir Nemuneh menjelaskan kisah kehancuran Firaun dan Qarun di hadapan Musa, poin ini menjelaskan kepada umat Islam Makkah bahwa baik orang kaya Makkah maupun orang kuat dari orang musyrik tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi kehendak Tuhan untuk kemenangan kaum tertindas.

Pada bagian surah ini, membahas pelajaran tentang tauhid dan hari kebangkitan, pentingnya Alquran, kondisi kaum musyrik di hari kiamat, masalah hidayah dan kesesatan, dan jawaban atas alasan orang lemah untuk tidak beriman kepada Nabi saw. (HRY)

berita-berita terkait
captcha