IQNA

Penyelenggaraan Konferensi “Membangun Jembatan antar Mazhab Islam” dengan Kehadiran Perwakilan Iran di Makkah

8:05 - March 18, 2024
Berita ID: 3479785
IQNA - Konferensi internasional “Membangun jembatan antar mazhab Islam” diadakan Kemarin dan hari ini, 17 dan 18 Maret, di Makkah dengan dihadiri para pemikir dan cendekiawan dari berbagai mazhab negara-negara Islam serta dua pembicara undangan dari Republik Islam Iran.

Menurut Iqna, mengutip basis informasi Islamic World Union, konferensi dua hari ini menjadi tuan rumah bagi para ulama, mufti, intelektual dan tokoh Islam dari berbagai mazhab dari berbagai negara Islam.

Abbas Khameyar, wakil presiden sosial budaya Universitas Perbandingan Agama, dan Ayatullah Moballeghi, terpilih pada masa jabatan keenam Majelis Khobregan Rahbari di Lorestan dan salah satu tokoh dan pemikir internasional terkemuka di hauzah Qom, termasuk di antara pembicara tamu dari Republik Islam Iran yang akan melakukan perjalanan ke Makkah untuk tujuan ini.

Konferensi yang pertama kali diadakan ini diadakan kemarin dan hari ini dengan tujuan untuk memperkuat pemahaman dan kerja sama antar mazhab Islam melalui pertemuan ilmiah persaudaraan ini, dengan isi dialog yang ditargetkan untuk memperkuat hubungan demi mencapai tujuan bersama, khususnya mengingat permasalahan besar yang memerlukan kesatuan pendapat hukum.

Konferensi ini juga akan fokus pada cara menangani wacana, slogan dan praktik ekstremisme sektarian yang berupaya mengobarkan konflik dan perbedaan mazhab serta merugikan nilai-nilai persaudaraan Islam dan merugikan citra dan umat Islam.

Konferensi Makkah juga berupaya untuk memahami karakteristik mazhab yang berbeda, meniadakan cara-cara yang menghina dan menistakan mazhab, dan menekankan pada berurusan dengan semua orang atas nama Islam yang luhur, dan bahwa diskusi serta rekomendasi ilmiah dan metodologis harus jauh dari konflik dengan mengindahkan kesopanan dan kearifan berdialog, selain menentukan peta jalan yang memandu setiap orang melalui “Membangun jembatan antar mazhab Islam” untuk semakin mempererat hubungan, memperkuat kepercayaan, dan memperjelas jalannya.

Para peserta konferensi ini percaya “dokumen yang menjembatani antar mazhab” sebagai hasil dari pertemuan bersejarah yang sarat dengan topik ilmiah serta ceramah dan intervensi yang ditentang oleh sekelompok mufti elit dan cendekiawan senior dunia Islam.

Kegiatan konferensi ini juga akan mencakup pertemuan khusus di mana para ulama senior akan memberikan pidato tentang tragedi Gaza dan solidaritas penuh terhadapnya, dan meminta pertanggungjawaban komunitas internasional dan hati nurani manusia atas krisis ini, dan pada saat yang sama menekankan pentingnya berdirinya negara Palestina merdeka dengan ibu kota Quds. (HRY)

 

4205879

captcha