IQNA

Surah-Surah Alquran/ 94

Kemudahan yang Datang setelah Kesulitan

16:42 - July 12, 2023
Berita ID: 3478629
TEHERAN (IQNA) - Dunia dan kehidupan di dunia penuh dengan kesulitan yang dihadapi oleh manusia, dan pengulangan dari kesulitan dan masalah tersebut terkadang membuat seseorang bingung dan gelisah. Untuk situasi seperti itu, Alquran memiliki kabar baik; kemudahan datang setelah kesulitan.

Surah kesembilan puluh empat Alquran disebut Al-Insyirah atau Al-Syarh. Surah dengan 8 ayat ini berada di juz ke-30. "Al-Insyirah", yang merupakan salah satu surah Makkiyah, adalah surah kedua belas yang diturunkan kepada Nabi (saw).

Al-Insyirah atau Al-Syarh berarti perluasan. Kata ini ditemukan dalam ayat pertama surah dan merujuk pada "Syarh al-Sadr" Nabi, yang berarti kesabaran yang ditempatkan Allah di dalam hatinya.

Tujuan surah ini adalah untuk menghibur Nabi Islam (saw) dan menyerunya untuk tetap teguh, untuk alasan ini Allah mengingatkannya akan nikmat besar yang telah diberikan kepadanya dan memberinya kabar kemenangan atas kesulitan serta perintah ibadah dan doa.

Surah ini mengacu pada tiga topik; pertama, menjelaskan tiga nikmat atas Nabi (saw); kedua, menyampaikan kabar ini kepada Nabi Islam (saw) bahwa masalah dakwah akan selesai di masa depan; ketiga, memperhatikan Allah yang Mahaesa dan mendorong ibadah dan doa.

Surah Al-Insyirah dimulai dengan tiga nikmat besar dan khusus dari Allah kepada Nabi Islam (saw). Pertama, "Syarh al-Sadr" adalah siap menerima wahyu dan memenuhi tugas seorang nabi, dan bersabar dalam menghadapi kesulitan dan mentolerir penganiayaan orang. Lalu menyebutkan meringankan beban berat tanggung jawab Nabi dan membimbing umat. Nikmat ketiga yang Allah berikan kepada Nabi adalah memuliakan namanya. Misalnya, Allah telah menempatkan nama Nabi Islam (saw) di samping namanya sendiri dalam azan, Iqamah, dan tasyahhud salat.

Pada ayat kelima, kabar baik diberikan kepada Nabi (saw). Berita kedatangan kemudahan setelah kesulitan:

فَاِنَّ مَعَ العُسرِ یُسراً

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. Dan di ayat berikutnya, hal ini terulang kembali.

Menurut sekelompok ahli tafsir, pengulangan “al-“Usr” dalam bentuk ma’rifah dan diketahui sebagai bukti bahwa keduanya adalah sama, dan pengulangan “Yusran” dalam bentuk nakiroh dan tidak diketahui sebagai bukti bahwa keduanya berbeda, Oleh karena itu, makna dari ayat tersebut adalah bahwa terhadap setiap kesulitan ada dua kemudahan: satu kemudahan di dunia ini dan satu kemudahan di akhirat.

Akhirnya, Allah menyeru Nabi (saw) dengan beberapa perintah:

فَاِذا فَرَغتَ فَانصَب؛ و اِلی رَبِّکَ فَارغَب

“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS. Al-Insyirah: 7-8).

captcha