Menurut riwayat, siapa pun yang bangun saat sahur, jika dia berwudhu dan salat dua rakaat tanpa berbicara dengan siapa pun, dua barisan malaikat akan berdiri di belakangnya untuk salat.
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad (saw) bahwa beliau berkata: "Sahur (makan saat waktu sahur) adalah sumber keberkahan." Dalam hadis lain, beliau mengatakan: "Umatku tidak boleh meninggalkan Sahur, meskipun itu hanya dengan kurma."
Imam Shadiq (as) berkata: Waktu terbaik untuk menyeru Allah adalah saat sahur, sebagaimana Allah berfirman: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar". (QS. Az-Zariyat: 18)
Doa paling penting di waktu Sahur bulan suci Ramadan
Untuk orang-orang yang bangun sahur di malam Ramadan, banyak doa telah diriwayatkan dari Maksum (as), salah satunya yang paling penting adalah doa "Abu Hamzah al-Tsumali" yang diriwayatkan dari Imam Ali Zainal Abidin (as). Demikian juga, doa yang dikenal sebagai "Sari’a l-Ijabah" telah diriwayatkan dari Imam Baqir (as) dan dianggap sebagai salah satu perbendaharaan pengetahuan Allah.
Keutamaan salat nafilah malam di waktu sahur bulan suci Ramadan juga ditegaskan, dan disebutkan dalam riwayat-riwayat bahwa salat nafilah malam tidak boleh ditinggalkan pada malam-malam bulan suci Ramadan. Salat ini lebih baik dilakukan pada sepertiga malam terakhir yang terdiri dari 2 rakaat.
Sumber : “Kanz al-Maram fi A’mal Syahr al-Shiyam”
* Kanz al-Maram fi A’mal Syahr al-Shiyam adalah judul buku tentang amal, ibadah dan doa untuk bulan Ramadan, yang disusun oleh Seyyed Mohammad Faqih Ahmadabadi (1919-1959) di bawah pengawasan ilmiah Ayatullah Seyyed Mohammad Baqir Movahed Abtahi Isfahani.
Kata kunci: Waktu Sahur, Salat, Ketenangan, Doa, Ramadan