Paris; Tuan Rumah Konferensi Internasional Kajian Kondisi Rohingya
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs al-Watan, dalam konferensi tersebut, mengkaji salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia saat ini dan penganiayaan terhadap Rohingya oleh pemerintah Myanmar, dengan dihadiri sejumlah aktivis hak asasi manusia.
Menciptakan peluang baru dan menciptakan inisiatif dalam rangka memikul tanggung jawab internasional, memberikan nasihat politik untuk mendukung muslim Rohingya di Myanmar dan Bangladesh dan pemulangan muslim Rohingya dengan aman ke tanah air leluhur mereka di barat Myanmar adalah tujuan dari penyelenggaraan konferensi tersebut.
Konferensi ini diselenggarakan dengan tema "Solusi Dinamis", atas prakarsa Kelompok Persahabatan Perancis dan Bangladesh dan Asosiasi Nasional Perancis, dan programnya akan disiarkan secara langsung dan bersamaan dengan terjemahan bahasa Inggris dan Perancis lewat sosial media Facebook dan Twitter.
Menurut statistik PBB, sejak 25 Agustus 2017 sampai sekarang, sebagai akibat dari kekerasan tentara Myanmar dan milisi ekstrem Buddhis, sekitar 700.000 muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh, sementara 60% dari mereka adalah anak-anak. Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut tindakan ini sebagai pembersihan rasial.
Sementara itu, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengumumkan, Kamis (31/5) bahwa mereka telah setuju dengan pemerintah Myanmar untuk memulangkan ratusan ribu pengungsi muslim Rohingya ke negara mereka.
http://iqna.ir/fa/news/3719479
