Iqna melaporkan, menurut pemilik industri di Indonesia, para wanita negeri ini membeli 1,02 miliar jilbab setiap tahunnya dan menghabiskan sekitar 6,09 miliar dolar. Tetapi hanya 25% dari jilbab yang dibeli diproduksi oleh pabrik dalam negeri, yang merupakan peluang besar yang terlewatkan bagi perekonomian negara. Jika seluruh kebutuhan jilbab diproduksi di dalam negeri, maka dampaknya bagi perekonomian Indonesia akan signifikan.
ZM Zaskia Mecca (ZM) adalah perusahaan Indonesia yang didirikan pada tahun 2016, berkantor pusat di Jakarta Selatan. Selama bertahun-tahun, mereka mendapatkan banyak pelanggan, menjual hingga 70.000 jilbab per bulan dengan harga rata-rata $5,97.
Produsen jilbab Pak Iyus berlokasi di Bandung, 150 km dari kantor pusat ZM. Pak Iyus menciptakan sistem manufaktur cloud yang dimodelkan dan diadaptasi dari sistem serupa di China dan Vietnam.
Cara ini memungkinkan Pak Iyus untuk mengimbangi permintaan.
10 tahun ke depan bisa menjadi peluang emas bagi pertumbuhan bisnis fashion Indonesia. Meskipun pembuatan jilbab sederhana, namun melibatkan beberapa langkah, termasuk pemotongan, penjahitan, pelabelan, dan pengemasan. Untuk menekan biaya, Pak Iyus mengalihdayakan proses produksi kepada tenaga kerja berketerampilan rendah dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Perusahaan mengalihdayakan pekerjaan berketerampilan rendah, sementara pekerjaan berketerampilan tinggi dilakukan sendiri.
Setelah produk siap di pabrik, Pak Iyus mengirimkan barang ke perusahaan supplier.
Indonesia saat ini diperkirakan memiliki 68 juta usaha kecil dan menengah seperti ZM dan Pak Iyus. (HRY)