Menurut laporan IQNA dilansir dari Arab News, Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisenadari mengatakan pada Jumat malam (7 Juni), bahwa ia tidak akan bekerja sama dengan penyelidikan parlemen atas kegagalan keamanan yang menyebabkan serangan teroris pada Hari Paskah pada April lalu.
Menurut seorang anggota kabinet, presiden tidak akan mengizinkan polisi, tentara dan pasukan intelijen untuk bekerja sama dengan komite tersebut.
Beberapa pejabat keamanan di Sri Lanka telah menyatakan bahwa presiden belum menunjukkan respon perlu terkait peringatan informasi sebelum serangan teroris pada April lalu.
Perlu dicatat bahwa 258 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka dalam serangan teroris yang dilakukan oleh kelompok teroris ISIS.